butiran debu berubah kelabu
enggan menahan perih tatih dan pilu
langkah yang teguh berubah lesu
angan yang melayang jauh jatuh menjadi butiran debu
hiasan mata permai tatap matamu hanyalah bayangan semu
andaiku menangis tanpa kau disini
nada pilu yang selalu yang selalu kuimpikan
jika kau memang tulang rusukku kau pasti kembali pada tubuh ini
ingin rasanya kuberteriak akan semua hal yang kau buat
walau semua hanyalah hal yang sia-sia
akankah rasa yang kupunya kau rasa selama ini
kiasan indah wajahmu itulah yang membuatku tak kuasa tuk tinggalkanmu
untuk semua kenangan yang telah kau ukir di hati ini
kelakku akan menunggumu di sini
enggan tuk pindah ke lain hati
menunggu itulah yang akan terus kujalani
biarlah rasa sakit dan tatih yang mendera jiwa
akan menjadi suatu yang indah saat waktunya
luapan rasa haru yang kuterima hanyalah untuk milikku
ingin kukatakan hal yang sulit kuucap bahwa kau belahan jiwaku