TANGIS BUMIKU MERANA
mulailah tatap awan mendung yang ada di sana
tak kuat menahan tetes air matanya
mengalir deras menghujam lahan pertiwimerobohkan ribuan pohon yang berdiri kokoh
menggoyahkan gedung-gedung pencakar langit
ribuan tangis dan jerit duka yang terdengar
membentur dinding tebing hingga tergetar
hanyalah rasa penyesalan yang dapat tertuang
melihat bumi ini yang semakin panas
semakin rapuh dan tua di telan zaman
marilah kita renungkan
betapa besar bumi ini telah berkorban
memberi apapun yang dia punya hanya untuk kita
beginikah kita membayar
semua hal yang diberikan bumi untuk kita
ingatlah bumi kita telah semakin tua
rusak oleh tangan-tangan tak bertanggung jawab
ayolah kita memulai suatu perubahan
tuk usap air mata itu dari pipinya
kembalikan senyum manis di usia senjanya
bumi pertiwi kita tercinta....................................
Langganan:
Postingan (Atom)